Time Traveller Thu, 27 Dec 2007 10:46:00 WIB
Propinsi Nusa Tenggara Timur dan Propinsi Nusa Tenggara Barat banyak terdapat obyek wisata yang menarik. Bahkan di antaranya ada yang sudah "mendunia" dan terkenal di manca negara. Dibawah ini dituturkan beberapa objek wisata yang pernah dikunjungi Griya Asri.
Di Kepulauan Flores terdapat satwa langka yang dilindungi yakni binatang komodo (Varanus komodoensis) yaitu sejenis reptil (kadal) raksasa. Reptil ini hidup di Pulau Komodo dan Pulau Rinca, yang terletak di Kabupaten Manggarai Barat, Flores Barat. Kedua tempat tersebut termasuk dalam kawasan Taman Nasional Komodo (TNK).
Flores yang diberi julukan Nusa Bunga atau Cabo da Flora oleh penjelajah Portugis mempunyai taman laut yang indah. Menurut seorang penyelam pulau ini merupakan sebuah tempat penyelaman yang sangat indah. Lautnya yang dalam dan jernih dengan batu-batu karang yang terjal merupakan pemandangan yang spektakuler. Ikannya beraneka ragam dan berwarna-warni, diantara terumbu karang yang unik. Di dalam laut Flores ini kita bisa melihat ikan-ikan bermain, dan menari diantara karang-karang serta meliukkan badannya seperti daun tertiup angin.
Perairan di kawasan TNK memiliki kekayaan kandungan biota yang tergolong kaya di dunia. Terumbu karang dalam kawasan TNK merupakan yang terindah di dunia karena bentuk dan warnanya beraneka. Di perairan ini terdapat jenis ikan bernilai ekonomis tinggi, seperti kerapu dan ikan napoleon (Chelinus undulatus).
Perairan ini juga merupakan tempat berlindung dan tempat bertelur berbagai jenis ikan karang, penyu hijau dan penyu sisik. Perairan yang sama merupakan jalur lintasan sekitar 10 jenis paus dan enam jenis lumba-lumba. Taman ini dinobatkan sebagai warisan dunia (World Heritage) yang ditetapkan pada tahun 1991 oleh Unesco.
Di kawasan Loh Liang, Pulau Komodo, dan di P. Rinca, wisatawan kalau beruntung dapat menyaksikan kadal-kadal raksasa yang oleh penduduk setempat disebut ora atau rugu. Lokasi yang tepat untuk menyaksikan komodo ada di Banu Nggulung yang merupakan sebuah sungai kering yang berjarak sekitar setengah jam berjalan kaki dari Loh Liang. Di Banu Nggulung ini kita bisa lebih puas menikmati dan mengamati perilaku komodo dan memotretnya dari jarak dekat. Di lokasi ini terdapat pos pengamatan berbentuk rumah panggung yang dipagari balok dan kawat untuk mengamankan pengunjung dart kemungkinan serangan komodo.
Jika ingin melihat binatang komodo di Pulau Komodo dan Pulau Rinca, haruslah dikawal oleh polisi hutan alias ranger, wisatawan tidak boleh jalan sendiri-sendiri karena akan membahayakan mereka. Ranger mengenal betul titik lemah komodo. Ranger mempersenjatai diri dengan sebatang ranting yang ujungnya bercabang dua untuk menahan leher komodo agar mulutnya tidak bisa menganga bila menyerang. Ranting juga dapat digunakan untuk memukul hidung komodo yang merupakan titik terlemahnya.
Tidak jauh dari Pulau Komodo terdapat Labuan Bajo, tempat yang ideal bagi penyelam melakukan snorkeling. Di sini wisatawan dapat menyaksikan indahnya warna-warni terumbu karang dengan beragam ikannya. Kegiatan rekreasi lain yang dapat dilakukan di perairan Labuan Bajo ialah ski air, selancar angin dan memancing.
Banyak hal-hal yang menarik terdapat di kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat. Kabupaten Bima mempunyai berbagai keanekaragaman seni dan budaya tradisional serta keindahan alam yang menjadi andalan objek wisata. Salah satu tradisi khas Bima adalah atraksi yang cukup menarik yaitu pacuan kuda tradisional.
Pertunjukan balapan kuda ini dilaksanakan di stadion balapan kuda di desa Panda. Pacuan kuda tradisional ini sering diselenggarakan pada hari-hari besar seperti Hari Kemerdekaan Indonesia (Agustus), hari ulang tahun Bima (Juli), dan hari ulang tahun NTB (Desember), Joki penunggang kuda pacu balapan ini adalah anak-anak yang umurnya di bawah usia 10 tahun, yang memiliki keahlian menunggang kuda dengan baik.
Di arena pacuan kuda, joki cilik ini menjadi aktor pertunjukan. Semua harapan baik dari pemilik kuda maupun penonton bergantung pada kepiawaian mereka mengendalikan tali kekang kuda. Mereka hanya diberikan sebuah pecut sebagai pengendali kuda saat duduk di punggung kuda, tanpa dialasi pelana. Meski para joki tersebut bertubuh mungil, mereka tak gentar saat menunggangi punggung kuda yang posturnya tinggi dan bersifat liar itu.
Di Nusa Tenggara Barat terdapat pulau nan cantik bernama Pulau Moyo. Pemandangan yang indah dengan puncak-puncak bukit yang membentang panjang membingkai punggung pulau, aneka pohon menghijau subur sepanjang tahun. Almarhumah Putri Diana dari Inggris pernah berkunjung ke sini dan amat terkesan dengan pemandangannya.
Pulau ini terkenal dengan sebagai cagar alam dan tempat wisata yang terkenal indah. Pulau Moyo terletak 1,5 km sebelah utara pantai Pulau Sumbawa tidak jauh dari kota Sumbawa Besar.
Di Pulau Moyo terdapat air terjun Mata Jitu yang bertingkat tujuh yang merupakan salah satu daya pikat tersendiri. Disamping pesona darat Moyo juga menawarkan pesona laut. Hampir dua pertiga dari pulau ini merupakan suaka margasatwa panorama alamnya yang indah dan flora faunanya yang khas merupakan "magnet" kaum wisatawan.
Sumber: Majalah ASRI
Propinsi Nusa Tenggara Timur dan Propinsi Nusa Tenggara Barat banyak terdapat obyek wisata yang menarik. Bahkan di antaranya ada yang sudah "mendunia" dan terkenal di manca negara. Dibawah ini dituturkan beberapa objek wisata yang pernah dikunjungi Griya Asri.
Di Kepulauan Flores terdapat satwa langka yang dilindungi yakni binatang komodo (Varanus komodoensis) yaitu sejenis reptil (kadal) raksasa. Reptil ini hidup di Pulau Komodo dan Pulau Rinca, yang terletak di Kabupaten Manggarai Barat, Flores Barat. Kedua tempat tersebut termasuk dalam kawasan Taman Nasional Komodo (TNK).
Flores yang diberi julukan Nusa Bunga atau Cabo da Flora oleh penjelajah Portugis mempunyai taman laut yang indah. Menurut seorang penyelam pulau ini merupakan sebuah tempat penyelaman yang sangat indah. Lautnya yang dalam dan jernih dengan batu-batu karang yang terjal merupakan pemandangan yang spektakuler. Ikannya beraneka ragam dan berwarna-warni, diantara terumbu karang yang unik. Di dalam laut Flores ini kita bisa melihat ikan-ikan bermain, dan menari diantara karang-karang serta meliukkan badannya seperti daun tertiup angin.
Perairan di kawasan TNK memiliki kekayaan kandungan biota yang tergolong kaya di dunia. Terumbu karang dalam kawasan TNK merupakan yang terindah di dunia karena bentuk dan warnanya beraneka. Di perairan ini terdapat jenis ikan bernilai ekonomis tinggi, seperti kerapu dan ikan napoleon (Chelinus undulatus).
Perairan ini juga merupakan tempat berlindung dan tempat bertelur berbagai jenis ikan karang, penyu hijau dan penyu sisik. Perairan yang sama merupakan jalur lintasan sekitar 10 jenis paus dan enam jenis lumba-lumba. Taman ini dinobatkan sebagai warisan dunia (World Heritage) yang ditetapkan pada tahun 1991 oleh Unesco.
Di kawasan Loh Liang, Pulau Komodo, dan di P. Rinca, wisatawan kalau beruntung dapat menyaksikan kadal-kadal raksasa yang oleh penduduk setempat disebut ora atau rugu. Lokasi yang tepat untuk menyaksikan komodo ada di Banu Nggulung yang merupakan sebuah sungai kering yang berjarak sekitar setengah jam berjalan kaki dari Loh Liang. Di Banu Nggulung ini kita bisa lebih puas menikmati dan mengamati perilaku komodo dan memotretnya dari jarak dekat. Di lokasi ini terdapat pos pengamatan berbentuk rumah panggung yang dipagari balok dan kawat untuk mengamankan pengunjung dart kemungkinan serangan komodo.
Jika ingin melihat binatang komodo di Pulau Komodo dan Pulau Rinca, haruslah dikawal oleh polisi hutan alias ranger, wisatawan tidak boleh jalan sendiri-sendiri karena akan membahayakan mereka. Ranger mengenal betul titik lemah komodo. Ranger mempersenjatai diri dengan sebatang ranting yang ujungnya bercabang dua untuk menahan leher komodo agar mulutnya tidak bisa menganga bila menyerang. Ranting juga dapat digunakan untuk memukul hidung komodo yang merupakan titik terlemahnya.
Tidak jauh dari Pulau Komodo terdapat Labuan Bajo, tempat yang ideal bagi penyelam melakukan snorkeling. Di sini wisatawan dapat menyaksikan indahnya warna-warni terumbu karang dengan beragam ikannya. Kegiatan rekreasi lain yang dapat dilakukan di perairan Labuan Bajo ialah ski air, selancar angin dan memancing.
Banyak hal-hal yang menarik terdapat di kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat. Kabupaten Bima mempunyai berbagai keanekaragaman seni dan budaya tradisional serta keindahan alam yang menjadi andalan objek wisata. Salah satu tradisi khas Bima adalah atraksi yang cukup menarik yaitu pacuan kuda tradisional.
Pertunjukan balapan kuda ini dilaksanakan di stadion balapan kuda di desa Panda. Pacuan kuda tradisional ini sering diselenggarakan pada hari-hari besar seperti Hari Kemerdekaan Indonesia (Agustus), hari ulang tahun Bima (Juli), dan hari ulang tahun NTB (Desember), Joki penunggang kuda pacu balapan ini adalah anak-anak yang umurnya di bawah usia 10 tahun, yang memiliki keahlian menunggang kuda dengan baik.
Di arena pacuan kuda, joki cilik ini menjadi aktor pertunjukan. Semua harapan baik dari pemilik kuda maupun penonton bergantung pada kepiawaian mereka mengendalikan tali kekang kuda. Mereka hanya diberikan sebuah pecut sebagai pengendali kuda saat duduk di punggung kuda, tanpa dialasi pelana. Meski para joki tersebut bertubuh mungil, mereka tak gentar saat menunggangi punggung kuda yang posturnya tinggi dan bersifat liar itu.
Di Nusa Tenggara Barat terdapat pulau nan cantik bernama Pulau Moyo. Pemandangan yang indah dengan puncak-puncak bukit yang membentang panjang membingkai punggung pulau, aneka pohon menghijau subur sepanjang tahun. Almarhumah Putri Diana dari Inggris pernah berkunjung ke sini dan amat terkesan dengan pemandangannya.
Pulau ini terkenal dengan sebagai cagar alam dan tempat wisata yang terkenal indah. Pulau Moyo terletak 1,5 km sebelah utara pantai Pulau Sumbawa tidak jauh dari kota Sumbawa Besar.
Di Pulau Moyo terdapat air terjun Mata Jitu yang bertingkat tujuh yang merupakan salah satu daya pikat tersendiri. Disamping pesona darat Moyo juga menawarkan pesona laut. Hampir dua pertiga dari pulau ini merupakan suaka margasatwa panorama alamnya yang indah dan flora faunanya yang khas merupakan "magnet" kaum wisatawan.
Sumber: Majalah ASRI
Posting Komentar
Posting Komentar