Kekayaan Alam Teluk Cendrawasih

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="http://www.dephut.go.id/INFORMASI/TN%20INDO-ENGLISH/image/telukcendra.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="215" src="http://www.dephut.go.id/INFORMASI/TN%20INDO-ENGLISH/image/telukcendra.jpg" width="320" /></a></div> <div style="font-family: georgia; text-align: justify;"> Taman Nasional Teluk Cendrawasih merupakan perwakilan ekosistem terumbu karang, pantai, mangrove dan hutan tropika daratan pulau di Papua/Irian Jaya. </div> <div style="text-align: justify;"> </div> <div style="font-family: georgia; text-align: justify;"> Taman Nasional Teluk Cendrawasih merupakan taman nasional perairan laut terluas di Indonesia, terdiri dari daratan dan pesisir pantai (0,9%), daratan pulau-pulau (3,8%), terumbu karang (5,5%), dan perairan lautan (89,8%).</div> <div style="text-align: justify;"> </div> <div style="font-family: georgia; text-align: justify;"> Potensi karang Taman Nasional Teluk Cendrawasih tercatat 150 jenis dari 15 famili, dan tersebar di tepian 18 pulau besar dan kecil. Persentase penutupan karang hidup bervariasi antara 30,40% sampai dengan 65,64%. Umumnya, ekosistem terumbu karang terbagi menjadi dua zona yaitu zona rataan terumbu (<i>reef flat</i>) dan zona lereng terumbu (<i>reef slope</i>). Jenis-jenis karang yang dapat dilihat antara lain koloni karang biru (<i>Heliopora coerulea</i>), karang hitam (<i>Antiphates </i>sp.), famili Faviidae dan Pectiniidae, serta berbagai jenis karang lunak. </div> <div style="text-align: justify;"> </div> <div style="font-family: georgia; text-align: justify;"> Taman Nasional Teluk Cendrawasih terkenal kaya akan jenis ikan. Tercatat kurang lebih 209 jenis ikan penghuni kawasan ini diantaranya <i>butterflyfish, angelfish, damselfish, parrotfish, rabbitfish</i>, dan <i>anemonefish</i>. </div> <div style="text-align: justify;"> </div> <table border="0" style="font-family: georgia; margin-left: 0px; margin-right: 0px; text-align: left; width: 750px;"> <tbody> <tr> <td><div align="justify"> Jenis moluska antara lain keong cowries (<i>Cypraea </i>spp.), keong strombidae (<i>Lambis </i>spp.), keong kerucut (<i>Conus </i>spp.), triton terompet (<i>Charonia tritonis</i>), dan kima raksasa (<i>Tridacna gigas</i>).</div> <div align="justify"> Terdapat empat jenis penyu yang sering mendarat di taman nasional ini yaitu penyu sisik (<i>Eretmochelys imbricata</i>), penyu hijau (<i>Chelonia mydas</i>), penyu lekang (<i>Lepidochelys olivaceae</i>), dan penyu belimbing (<i>Dermochelys coriacea</i>). Duyung (<i>Dugong dugon</i>), paus biru (<i>Balaenoptera musculus</i>), ketam kelapa (<i>Birgus latro</i>), lumba-lumba, dan hiu sering terlihat di perairan Taman Nasional Teluk Cendrawasih.<br /> </div> </td> </tr> </tbody></table> <div style="text-align: justify;"> </div> <table border="0" style="font-family: georgia; margin-left: 0px; margin-right: 0px; text-align: left; width: 750px;"> <tbody> <tr> <td width="302">Terdapat goa alam yang merupakan peninggalan zaman purba, sumber air panas yang mengandung belerang tanpa kadar garam di Pulau Misowaar, goa dalam air dengan kedalaman 100 feet di Tanjung Mangguar. Sejumlah peninggalan dari abad 18 masih bisa dijumpai pada beberapa tempat seperti di Wendesi, Wasior, dan Yomber. Umat Kristiani banyak yang berkunjung ke gereja di desa Yende (Pulau Roon), hanya untuk melihat kitab suci terbitan tahun 1898.</td> <td width="10"><br /></td> <td width="433"><div align="right"> </div> </td> </tr> </tbody></table> <div style="text-align: justify;"> </div> <div style="font-family: georgia; text-align: justify;"> <b><span style="font-size: medium;">Beberapa lokasi/obyek yang menarik untuk dikunjung</span></b><span style="font-size: medium;">i:</span><br /> <b><i>Pulau Rumberpon</i></b><i>.</i> Pengamatan satwa (burung), penangkaran rusa, wisata bahari, menyelam dan snorkeling, kerangka pesawat tempur Jepang yang jatuh di laut.<br /> <b><i>Pulau Nusrowi</i></b><i>.</i> Menyelam dan snorkeling, wisata bahari, pengamatan satwa.<br /> <b><i>Pulau Mioswaar</i></b><i>.</i> Sumber air panas, air terjun, menyelam dan snorkeling, pengamatan satwa dan wisata budaya.<br /> <b><i>Pulau Yoop dan perairan Windesi</i></b><i>.</i> Pengamatan ikan paus dan ikan lumba-lumba.<br /> <b><i>Pulau Roon</i></b><i>.</i> Pengamatan satwa burung, menyelam dan snorkeling, air terjun, wisata budaya, dan gereja tua.</div> <div style="text-align: justify;"> </div> <div style="font-family: georgia; text-align: justify;"> <b>Musim kunjungan terbaik</b>: bulan Mei s/d Oktober setiap tahunnya.</div> <div style="text-align: justify;"> </div> <div style="font-family: georgia; text-align: justify;"> <b><span style="font-size: medium;"><br /></span></b></div>

Kekayaan Alam Teluk Cendrawasih

Taman Nasional Teluk Cendrawasih merupakan perwakilan ekosistem terumbu karang, pantai, mangrove dan hutan tropika dara...

Baca selengkapnya »

Penyelundupan Kura-kura Langkah dari PAPUA

<div class="fullpost" style="text-align: justify;"> </div> <div style="text-align: justify;"> Pemerintah Indonesia dan Hongkong bekerja sama memulangkan 610 ekor kura-kura moncong babi asal Papua yang diselundupkan ke Hongkong. Kura-kura moncong babi (<em>Carettochelys insculpta</em>) merupakan reptil air tawar langka dilindungi tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (5/10/2011) siang, dan langsung dikirim ke Merauke, Papua, untuk dilepaskan ke habitatnya.</div> <div style="text-align: justify;"> Demikian disampaikan Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (PHKA) Kementerian Kehutanan Darori di Jakarta, Rabu. Pemerintah Hongkong sepakat dengan kami untuk mengembalikan satwa langka ini ke alam liar.</div> <div style="text-align: justify;"> "Masyarakat Hongkong dan China menyukai dagingnya, karena dianggap berkhasiat sehingga nilainya tinggi di pasaran," ujar Darori.</div> <div style="text-align: justify;"> Proses repatriasi kura-kura moncong babi berawal saat otoritas manajemen pengawasan satwa dan flora langka Hongkong menginformasikan menyita 610 ekor kura-kura mocnong babi dan ingin mengembalikan ke Indonesia. Ditjen PHKA Kemhut merespons hal ini dan memproses pengembalian satwa langka senilai Rp 10,8 miliar tersebut sekaligus menyiapkan proses pelepasliaran.</div> <div style="text-align: justify;"> Kura-kura moncong babi ukuran 15 centimeter (cm) bisa berharga 15-20 dollar AS per ekor dan ukuran 35 cm bisa mencapai 550 dollar AS per ekor di pasar internasional. Kura-kura dewasa yang berukuran lebih besar bisa mencapai 1.500-2.000 dollar AS per ekor.</div> <div style="text-align: justify;"> Kura-kura moncong babi atau disebut juga Labi-labi moncong babi hidup hanya di Papua Selatan (Indonesia), Papua Niu Gini selatan, dan Australia bagian utara. Di Pulau Papua bagian selatan, sebaran kura-kura moncong babi meliputi Kabupaten Merauke, Asmat, Mappi, Bovendigoel, Mimika, Dogiyai, sampai ke Kaimana.</div> <div style="text-align: justify;"> Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Bandara Soekarno-Hatta Musyaffak Fauzi mengatakan, petugas masih menyelidiki modus operandi. Mereka akan mengantisipasi ke depan adalah memperketat pengawasan.</div> <div style="text-align: justify;"> Kondisinya sehat karena sudah dikarantina di Hongkong selama dua minggu dan ada sertifikat kesehatannya. "Malam ini langsung dikirim ke Papua untuk dilepasliarkan," ujarnya. </div>

Penyelundupan Kura-kura Langkah dari PAPUA

Pemerintah Indonesia dan Hongkong bekerja sama memulangkan 610 ekor kura-kura moncong babi asal Papua yang diselundupkan ke Hongkong. K...

Baca selengkapnya »

Sebelum Puncak Es Mencair, Perlu Penelitian

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIDAd5uxIukSmnbQgg29g_trXwNZTLeOyu4Pu0Swmw-bCemz1F8z_l4tTrtQ_ycRxCcJHcZAnj6A0aIbhSqi0E9pKE-1cr4q_CiEiQipNbPBQ0b7TC19HlbZMwbUxCT7ycrvb7zeOjBxc/s1600/2221403p.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="102" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIDAd5uxIukSmnbQgg29g_trXwNZTLeOyu4Pu0Swmw-bCemz1F8z_l4tTrtQ_ycRxCcJHcZAnj6A0aIbhSqi0E9pKE-1cr4q_CiEiQipNbPBQ0b7TC19HlbZMwbUxCT7ycrvb7zeOjBxc/s200/2221403p.JPG" width="200" /></a></div> <div class="fullpost" style="text-align: justify;"> Data keanekaragaman hayati dan kondisi puncak es di kawasan pegunungan tengah, Papua, masih sangat minim. Padahal, perubahan iklim global diperkirakan akan meleleh dan menghabiskan salju di daerah tropis itu pada tahun 2024.Direktur Program Papua WWF-Indonesia Benja Victor Mambai, Kamis (13/10/2011), yang saat dihubungi sedang di Merauke,  khawatir jika tak segera dilakukan pendataan atau penelitian kekayaan hayati pada ekosistem khusus itu, pencairan es akan memusnahkan kehidupan setempat.<br /> "Pencairan es itu telah dilaporkan dalam penelitian tahun 1912 dan juga tahun 1962. Puncak Trikora yang dulu bersalju sekarang sudah tidak ada lagi," ujarnya.<br /> Ia menanggapi berita di harian <i>Kompas</i> (12 Oktober 2011). Dalam berita itu, lapisan es Puncak Jaya diperkirakan akan hilang pada tahun 2024.<br /> Perhitungan ini didasarkan analisa data empiris menggunakan pendekatan linier yang dikerjakan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika. Dalam dua pekan, lapisan es menyusut 30 sentimeter.<br /> "Prediksi BMKG ini bisa jadi memang benar. Ini seharusnya memberi perhatian kita semua, untuk melakukan penelitian di puncaknya sebelum semua terlambat," ungkap Benja Mambai.<br /> Pada tahun 1995, saat menjadi petugas WWF di Taman Lorentz, Benja pernah meneliti di lembah sekitar puncak es.<br /> Penelitian selama 2 pekan itu, ia melihat belibis dan kanguru pohon (atau dalam masyarakat lokal Moni disebut <i>inggito</i>. Namun mereka tak melihat keberadaan tikus salju yang pernah dilaporkan hidup di daerah salju Puncak Jaya. </div>

Sebelum Puncak Es Mencair, Perlu Penelitian

Data keanekaragaman hayati dan kondisi puncak es di kawasan pegunungan tengah, Papua, masih sangat minim. Padahal, perubahan iklim glob...

Baca selengkapnya »